Jurnal Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka Jurnal Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (JIFKA) merupakan media penerbitan artikel dan karya ilmiah yang telah direview. id-ID jurnal.jifka@poltek-furnitur.ac.id (Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM)) uppm@poltek-furnitur.ac.id (Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu) Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Sifat Kimia Dua Jenis Kayu Cepat Tumbuh Berdasarkan Posisi Aksial https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/186 <p>Jenis kayu cepat tumbuh menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan kayu. Kerusakan hutan dapat ditekan dengan penanaman jenis kayu cepat tumbuh. Dua jenis kayu cepat tumbuh yang banyak dibudidayakan adalah kayu sengon dan kayu akasia mangium. Kedua jenis kayu ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi seperti produk berbahan dasar kayu dan produk pulp dan kertas. Sifat kimia menjadi salah satu sifat dasar yang penting untuk pengaplikasian secara tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat kimia kayu sengon dan mangium berdasarkan arah aksial. Variasi jenis kayu dan arah aksial menjadi faktor dalam penelitian ini. Dua jenis kayu cepat tumbuh yang digunakan adalah kayu sengon dan kayu mangium. Arah aksial pohon adalah ujung, tengah, dan pangkal. Pengujian kimia kayu sengon dan mangium menggunakan standar TAPPI. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu mangium mempunyai kandungan zat ekstraktif, lignin, holoselulosa, selulosa, dan hemiselulosa yang lebih tinggi dibandingkan kayu sengon. Kayu sengon dan kayu mangium dapat dijadikan sebagai bahan baku pulp dan kertas serta konstruksi ringan hingga sedang.</p> Silvia Uthari, Munadian Munadian Hak Cipta (c) 2024 Silvia Uthari, Munadian Munadian https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/186 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Perancangan Meja Konsol dengan Penerapan Bending Wood untuk Menambah Nilai Estetika https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/73 <p>Pemenuhan kebutuhan komponen kayu berbentuk lengkung sebagian besar masih menggunakan cara konvensional dengan cara memotong papan berbentuk lebar persegi yang berakibat pemborosan bahan baku. Hal ini dapat mengakibatkan pemborosan material kayu dari sisa pemotongan bentuk lengkung secara konvensional. Cara untuk menghindari pemborosan bahan baku tersebut adalah dengan cara menerapkan metode laminasi bending wood. Bending wood sendiri merupakan bagian dari proses produksi komponen kayu yang menghendaki bentuk lengkung. Selain itu kebutuhan meja konsol dalam hunian masih sangat dibutuhkan, hal ini dikarenakan hasil dari kuesioner penulis yang menunjukan 46% dari 50 responden menyatakan penting.Tujuan penelitian ini adalah merancang dan menghasilkan prototype furnitur meja konsol 1 : 1 dengan penerapan bending wood. Metode penelitian yang digunakan adalah metode perancangan design thinking dengan sumber data yang didapatkan dari observasi, dan studi pustaka, serta survei berupa hasil kuesioner. Dengan menggunakan metode design thinking penelitian ini akan mewujudkan konsep yang tanggap dari permasalahan latar belakang, serta menghasilkan sebuah desain yang dapat menjadikan ide gagasan refrensi terhadap perkembangan trend. Penilaian estetika prototype dilakukan menggunakan penilaian anarki dengan cara membagikan kuesioner kepada 30 responden. Hasil kuesioner dari seluruh responden menyatakan bahwa 91% nilai estetika telah tercapai .</p> Muflih Hilmy Rozzaqi, Zain Amarta Hak Cipta (c) 2024 Muflih Hilmy Rozzaqi, Zain Amarta https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/73 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Eksplorasi Alat Musik Tradisional Nusantara Sebagai Konsep Estetika Perancangan Outdoor Coffee Table https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/40 <p>Kehidupan pasca-pandemi Covid-19 memberikan dampak pada kebutuhan, aktivitas, hingga kepekaan manusia terhadap lingkungan dan kesehatan yang semakin meningkat. Salah satu dampaknya adalah hunian dengan area <em>outdoor space </em>dan sanitasi yang baik menjadi kebutuhan baru bagi manusia pasca-pandemi. Meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian tipe ini sejalan dengan keinginan untuk memiliki ruang eksterior estetik. <em>outdoor coffee table </em>yang merupakan salah satu <em>outdoor furniture</em> pun akhirnya banyak dilirik sebagai salah satu penunjang estetika pada eksterior hunian. Namun, sayangnya desain <em>outdoor coffee table </em>masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan desain yang lebih variatif dan inovatif melalui eksplorasi bentuk alat musik tradisional Nusantara sebagai inspirasi dalam perancangan desainnya<em>. </em>Sehingga, hasil desain yang tercipta selain memiliki nilai seni estetika dasar juga akan memiliki nilai estetika sebagai penggayaan budaya Nusantara. Menggunakan metode campuran (<em>mixed method</em>) dalam pengambilan data dan metode <em>Design thinking </em>yang digunakan dalam perancangan desain. Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa prototipe 1:1 dari desain “Kawih <em>Coffee table” </em>dengan indeks hasil uji validasi estetika (rata-rata) melalui kuesioner dengan penilaian skala likert sebesar 88,34% yang masuk dalam kategori hasil sangat (menarik/setuju/memenuhi). Data tersebut berarti menunjukkan bahwa produk telah terbukti sebagai solusi kreatif dari permasalah penelitian.</p> Nuthqy Fariz, Syifa Rizki Oktavia Hak Cipta (c) 2024 Nuthqy Fariz, Syifa Rizki Oktavia https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/40 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pengukuran Beban Kerja dengan Metode Full Time Equivalent (FTE) untuk Mengoptimalkan Kinerja Karyawan Departemen PPIC pada PT Segatama Lestari https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/16 <p>PPIC adalah suatu departemen yang bertugas mempersiapkan proses manufaktur dan <br />mengelola persediaan bahan baku hingga akhirnya diproses oleh departemen produksi menjadi <br />barang jadi. PPIC pada perusahaan manufaktur termasuk ke dalam departemen untuk <br />merencanakan dan mengendalikan proses produksi, sehingga proses tersebut bisa berjalan <br />sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pengukuran beban kerja adalah proses untuk <br />menetapkan jumlah jam kerja yang digunakan atau dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu <br />pekerjaan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan beberapa faktor kegiatan selama <br />bekerja, seperti faktor kelonggaran yaitu pemenuhan kebutuhan pribadi, faktor kelelahan, dan <br />lingkungan kerja. Pengukuran beban kerja juga merupakan sebuah teknik perencanaan untuk <br />menentukan berapa tenaga kerja yang dibutuhkan. Beban kerja yang dilimpahkan pada pekerja <br />terbagi dalam tiga kondisi yaitu, beban kerja normal, beban kerja berlebih, dan beban kerja yang <br />rendah. Sedangkan 4 tenaga kerja PPIC lainnya memiliki beban kerja dengan kategori normal/fit. <br />Pada tenaga kerja dengan nilai FTE underload dapat dievaluasi dengan penambahan beban <br />kerja. Sesuai rencana pemindahan produksi tersebut, maka saat mutase sudah terlaksana untuk <br />beban kerja yang berlebih dapat dilimpahkan kepada tenaga kerja dengan nilai FTE underload<br />ini.</p> Julia Dewi Ma'rifah, Putri Rahayu Hak Cipta (c) 2024 Julia Dewi Ma'rifah, Putri Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/16 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pembuatan Nakas Yudistira Berbahan Limbah Kayu Mahoni dengan Konstruksi Ekor Burung https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/92 <p>Seiring dengan meningkatnya kebutuhan furnitur secara tidak langsung berdampak terhadap permasalahan ekologi yaitu menipisnya ketersediaan sumber daya kayu. Diperlukan strategi yang baik dan tepat oleh tiap industri agar memanfaatkan kayu secara efisien dan tepat guna. Salah satu cara pemanfaatan kayu adalah penggunaan bahan baku alternatif seperti limbah kayu. Konstruksi ekor burung dikenal sebagai konstruksi yang kokoh karena sambungannya saling mengunci sehingga kuat dan rapi. Penggunaan konstruksi ekor burung bertujuan menambah kekuatan serta keindahan produk nakas. Tujuan Tugas Akhir ini adalah mengetahui kriteria limbah kayu yang dapat digunakan dan diaplikasikan dalam pembuatan Nakas Yudistira dengan konstruksi ekor burung. Limbah dipilah berdasarkan kriteria ukuran dan kualitas kayu. Kriteria ukuran limbah kayu minimal memenuhi ukuran pada Bill of Material. Kualitas limbah yang layak dan baik diantaranya terhindar dari cacat kayu seperti bercak jamur, mata kayu, lubang rayap dan retak atau pecah. Tahapan pembuatan Nakas Yudistira dimulai dengan pembuatan desain produk, proses pembahanan, laminasi, konstruksi, perakitan, finishing, dan packing. Nakas Yudistira memiliki dimensi 530 x 450 x 545 mm dengan konstruksi knock down. Sambungan ekor burung yang diterapkan yaitu lapped dovetail dan sliding dovetail pada bagian laci dan box nakas. Finishing yang digunakan yaitu natural transparant finish dengan stain jati.</p> Ratih Puspa Reni, Agung Ari Purwanto Hak Cipta (c) 2024 Ratih Puspa Reni, Agung Ari Purwanto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/92 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pembuatan Meja Lipat Dengan Penambahan Ornamen https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/61 <p>Pandemi awal tahun 2020 membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Banyak hal yang harus dipersiapkan ketika pekerjaan yang kita jalani memiliki tingkat mobilitas tinggi. Pembuatan meja lipat dengan ornamen adalah sebuah solusi serta bentuk penyesuaian yang memudahkan pekerjaan manusia. Bentuk meja lipat yang dirancang sedemikian rupa agar mudah dibawa kemana saja, ringan, namun tetap memiliki daya tahan dan fungsionalitas yang baik dapat menjadi alternatif sarana pendukung kegiatan bepergian. Metode dan langkah kerja pembuatan meja lipat meliputi perancangan desain, pemilihan material, pembuatan produk, finishing, dan pemasangan ornamen. Proses perancangan desain dilakukan dengan bantuan aplikasi Autocad. Material yang dipilih untuk meja lipat adalah kayu mindi dan plywood 15mm. Produk dibuat dengan konstruksi tenon/mortis yang dihubungkan secara knock up. Finishing pada meja lipat menggunakan konsep antik yang dilakukan dengan metode rustic dan distressed serta memanfaatkan kuningan dan kulit sebagai ornamen untuk meningkatkan keindahan produk. Produk ini memiliki ukuran total 684 mm x 502 mm x 300 mm.</p> Putra Priambadha, Agung Ari Purwanto Hak Cipta (c) 2024 Putra Priambadha, Agung Ari Purwanto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/61 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Pembuatan Mainan “Kitchen Set” Menggunakan Limbah Industri Furnitur Dengan Teknik Wood Bending https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/90 <p>Limbah industri furnitur jarang sekali dimanfaatkan bahkan dibuang begitu saja tanpa adanya pemanfaatan untuk pembuatan produk turunan lainnya. Oleh karena itu, perlu pemanfaatan limbah industri furnitur untuk pembuatan produk furnitur, salah satunya yaitu pemanfaatan limbah <em>plywood</em> untuk pembuatan mainan <em>kitchen</em> <em>set. </em>Proses pembuatan mainan <em>kitchen</em> <em>set</em> terdiri dari proses seleksi kelayakan kualitas bahan dan ketersediaan ukuran limbah, proses pembahanan, proses <em>wood</em> <em>bending</em>, proses penempelan HPL luar dan dalam, <em>assembling</em>, cek kualitas dan pengemasan. Bentuk mainan menjadi salah satu faktor keselamatan agar resiko terjadinya kecelakaan terminimalisir akibat sudut mainan yang tajam. Oleh karena itu, dilakukan teknik <em>wood</em> <em>bending </em>pada pembuatan mainan<em> kitchen set </em>dengan pembuatan komponen <em>wood</em> <em>bending</em> dengan proses yang terdiri dari pembahanan <em>wood</em> <em>bending</em>, pembuatan sketsa <em>wood</em> <em>bending</em> dan perhitungannya, pembuatan alur <em>wood</em> <em>bending </em>yang kemudian dilakukan proses pengeleman, pencetakan lengkungan, pengeringan dan pembongkaran hasil.</p> Alfani Risman Nugroho, Aji Prasetyo Hak Cipta (c) 2024 Alfani, Aji Prasetyo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/90 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 Penerapan Teknologi Bubut CNC Pada Proses Produksi Kursi Klasik https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/110 <p>Elemen penting dari sebuah rumah adalah furnitur, yang meliputi barang-barang seperti kursi, meja, dan lemari. Kursi klasik adalah salah sarana duduk bergaya kuno dengan desain elegan dan ditambah ornamen ukiran dengan kaki bubut yang menambah kesan mewah dan diminati oleh banyak orang. Teknologi CNC pada mesin bubut memberikan dampak positif bagi suatu industri furniture terutama dalam pembuatan kursi bergaya klasik. Cara kerja dari mesin CNC bubut dengan menjalankan program komputer untuk mengatur gerakan pisau potong dan benda kerja. Program ini dibuat dengan menggunakan software bawaan mesin yang dapat menghasilkan kode-kode program CNC yang kemudian dijalankan oleh mesin CNC. Pada tugas akhir ini akan dibuat produk kursi klasik dengan mengaplikasikan aksen bubut pada komponen kaki depan dan slat sandaran menggunakan mesin CNC bubut. Produk kursi klasik akan dibuat dengan menggunakan bahan baku kayu solid mangga. Proses pembuatan kursi klasik dilakukan melalui berbagai tahapan, dimulai dari pembuatan mal, pembahanan hingga finishing. Kursi klasik yang dibuat memiliki dimensi panjang 567mm, lebar 500mm, dan tinggi 891,5mm.</p> Wahyu Widiyanto, Adjie Prasojo Hak Cipta (c) 2024 Wahyu, Adjie Prasojo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-jifka.com/index.php/jifka/article/view/110 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000